Kata supply and demand sangat sering di dengar bagi para
trader baik pemula apalagi yang sudah mahir. Istilah supply dan demand ini
sendiri berarti adanya penawaran dan permintaan. Adanya penawaran dan
permintaan itu dikarenakan adanya jual dan beli. Sama seperti pasar
tradisional, forex juga merupakan pasar tempat orang berjualan.
Pengertian supply dan demand
Semakin banyak orang melakukan penawaran semakin mahal
sesuatu itu biasa dinamakan supply. Sebaliknya jika banyak orang yang melakukan
permintaan maka banyak orang itu ingin memilikinya yang biasa dinamakan demand.
Untuk pemahaman lebih mudah supply itu seperti persediaan barang, sedangkan
demand itu seperti banyak barang yang diinginkan.
Teori dan konsep supply dan demand
Ketika barang yang tersedia mengalami peningkatan supply-nya,
namun permintaan tetap stabil. Hal ini membuat tidak adanya pertukaran uang,
artinya pedagang jadi merugi karena barang tidak laku. Biar tidak tambah
merugi, pedagang akhirnya menjual barang dengan harga murah, sehingga membuat
permintaan menjadi banyak lagi.
Begitu pula dengan permintaan barang yang terlalu banyak
membuat nilai barang itu menjadi sangat mahal. Akibat barang yang mahal banyak
pembeli yang tidak mau membelinya lagi. Kemudian harga barang tersebut akan
menjadi murah lagi. Kasus seperti ini dalam perdagangan akan terus menerus
terjadi selamanya.
Ada kalanya antara penjual dan pembeli melakukan negoisasi
agar harga tetap seimbang. Proses seperti ini biasa dinamakan titik
keseimbangan / equilibrium yang digambarkan seperti gambar berikut :
Kita ambil contoh untuk pair USDJPY dalam perhitungan konsep
supply dan demand. Misalkan pair USDJPY sedang mengalami penurunan, ini dapat
terjadi ketika mata uang USD menumpuk namun permintaan pembelian akan USD tidak
banyak. Juga dapat di artikan trader USD lebih sedikit daripada trader JPY.
Trading dengan supply dan demand
Area supply dan demand bisa dikatakan area ketika terjadi
ketidakseimbangan akan harga pada forex. Ketika harga masih dalam negoisasi
yang dinamakan titik keseimbangan atau kondisi sideway, kemudian harga menembus
ke bawah, maka area yang sudah ditembus tadi dinamakan supply. Sebaliknya ketika
harga menembus ke atas dari area keseimbangan, maka area yang telah di tembus
tadi dinamakan demand.
Kesimpulannya dalam forex penempatan supply dan demand
ditempatkan dalam masa sideway. Jika harga naik ke atas dinamakan demand dan
jika harga turun ke bawah dinamakan supply.
Sesuai dengan teori supply dan demand di atas, ketika harga
menembus ke atas dinamakan rally dan ketika harga menembus ke bawah dinamakan
drop. Ada berbagai macam model supply dan demand dalam penerapan forex seperti gambar
berikut ini :
Untuk melakukan open entry pada forex dapat dilakukan dengan
2 cara yakni entry breakout dan entry pullback.
Entry breakout
Anda dapat melakukan open posisi ketika harga sudah melakukan
breakout pada harga keseimbangan.
Terlihat pada gambar area berwarna pink merupakan area SND
dengan model Rally Base Rally (RBR). Setelah harga sideway atau di area
keseimbangan yang berwarna pink, kemudian harga menembus ke atas itu berarti
harga sudah di breakout. Ketika harga sudah ditembus silakan open posisi SELL
seperti “Open Posisi” yang terlihat pada garis warna biru. Untuk batas
profitnya di batasi sampai area sideway tadi seperti “close open” pada garis
warna biru tersebut.
Kelemahan menggunakan entry breakout ini ketika adanya signal
false breakout. Ketika harga sudah menembus area sideway dan trader melakukan
entry SELL seperti apda gambar. Namun ternyata harga sempat turun sedikit dan
kembali naik ke atas lebih tinggi dari sebelumnya. Hal inilah yang dapat
membuat dana para trader habis apalagi trader tanpa money management yang baik.
Entry pullback / reject
Trader biasa melakukan entry dengan metode reject ini untuk
memastikan harga apakah akan naik atau turun. Dengan teknik ini akan
meminimalisir resiko agar dana trader bisa aman.
Terlihat pada chart bahwa area open posisi dilakukan setelah
proses breakout dan menunggu harga kembali pada area sideway. Trader dapat
melakukan open buy ketika harga sudah kembali ke area sideway seperti terlihat
pada garis “open posisi” warna garis merah. Anda dapat memasang garis profit
minimal setinggi harga melakukan breakout seperti garis merah. Garis profit
juga dapat anda pasang lebih tinggi lagi untuk memperoleh keuntungan lebih
besar.
Biasanya setelah harga naik lebih tinggi dari harga breakout,
para trader memasang garis stoploss pada area breakout tersebut. Ini dilakukan
untuk mengantisipasi jika harga naik dan ternyata harga kembali turun. Dengan memasang
stop loss di situ meskipun harga balik turun dan menyentuh stoploss, anda tetap
akan profit.
Dari sifat supply dan demand yang tidak dapat diduga arahnya,
maka yang perlu anda perhatikan dimana area supply dan demand yang yang
terdapat area support dan resistance. Area support dan resistance yang selaras dengan area supply dan demand meruapakan area
yang sangat kuat sekali untuk di tembus. Biasanya area semacam ini akan di
tembus jika sudah pernah ditembus beberapa kali.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletebetul bang, itu hanya sebagian saja dari tekniknya, banyak faktor yang perlu di perhatikan juga, anda bisa lihat banyak teknik lainnya di blog ini
ReplyDelete