LIVE TRADING GBPJPY - 23 DESEMBER 2020

 

Live Trading Pair GBPJPY pada tanggal 23 Desember 2020 dengan menggunakan metode pattern. Terlihat di atas pair GBPJPY pada time frame D1 telah membentuk pattern segitiga yang sudah mengerucut di pojoknya.

Jika anda trading dengan metode pattern bisa di simpulkan untuk open posisi kita harus menunggu candlestick keluar dari pattern segitiga di atas. 

Related Posts:

Teknik Scalping Forex Indicator Pada MT4 Yang Paling Akurat [Sudah Dibuktikan]


Scalping adalah sebuah teknik trading yang mengandalkan kecepatan Open dan Close secara cepat berulang pada forex. Tujuan teknik scalping ini dengan menginginkan profit kecil namun konsisten. Perolehan profit dalam teknik scalping ini dapat diperoleh hanya dalam waktu singkat.

Teknik scalping ini dapat dilakukan di timeframe M1, M5 dan M15. Anda dapat melakukan teknik scalping dengan menggunakan analisa sendiri maupun dengan indicator yang mumpuni. Seiring dengan open posisi trader dalam teknik scalping, seorang scalper dapat memperoleh keuntungan lebih besar dengan cara memperbesar lot yang digunakan. Hal ini tentunya  harus sejalan dengan modal yang dibutuhkan.

Pentingnya money management dalam teknik scalping sangat diperlukan bagi para trader scalper. Teknik scalping ini sendiri dilakukan dengan buka-tutup antara 10 sampai ratusan dalam sehari. Strategi scalping ini memerlukan fokus yang tinggi, sehingga harus dilakukan pada jam kantor trading.

teknik scalping dengan indikator

Ada banyak kombinasi indikator yang dapat dipakai dalam teknik scalping. Kebanyakan para trader menggunakan salah satu indikator yang familiar yakni moving average.  Jika anda menggunakan teknik scalping hendaknya mempersiapkan beberapa hal yaitu
  • Koneksi internet harus cepat dan stabil, karena teknik scalping memerlukan presisi dan eksekusi yang tinggi.
  • Menggunakan broker yang memiliki spread yang rendah. Biasanya broker sudah menyediakan untuk teknik scalping dengan mengeluarkan sistem ECN.
  • Lakukan trading terhadap Pair yang memiliki votalitas tinggi seperti EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan AUD/USD.
  • Lakukan trading pada timeframe M1, M5 dan M15

Teknik scalping dengan Moving Average dan MACD

Dari sekian banyak strategi scalping yang beredar di internet, kami telah melakukan trading scalping di forex yang terbukti akurat. Bahkan kami telah membuktikan selama ini dengan memakai indikator Moving Average dan MACD yang tepat dapat memperoleh profit yang konsisten.
Profit Konsisten dengan teknik scalping

Kami telah melakukan banyak trading dengan menggunakan kedua indikator ini selama lebih dari setahun. Bahkan kami sudah mengajarkan kepada banyak trader teknik ini dan komentar mereka sangat positif hasilnya.

Ada beberapa hal yang mungkin harus anda penuhi untuk menggunakan strategi scalping ini. Money management dalam teknik scalping ini sangat diperlukan. Ada juga yang lebih penting yakni strategi scalping harus seminimal mungkin untuk menghindari News.

Setting Moving Average dan MACD untuk teknik scalping

Untuk melakukan teknik ini anda dapat menggunakannya dalam timeframe M1 dan M5 bahkan M15. Strategi scalping ini dapat anda lakukan baik menggunakan smartphone maupun PC / Laptop.
Ada beberapa hal yang perlu disettting untuk melakukan strategi scalping dengan MA dan MACD ini.

Setting Moving Average

Moving Average atau biasa disebut MA dapat anda lakukan dengan melakukan setting pada bagian period saja. Untuk melakukan strategi scalping ini memerlukan 3 Moving Average dengan period 50, 100 dan 200. Ketiga period ini memiliki fungsi sendiri-sendiri sesuai dengan settingan tersebut.



Untuk MA dengan period 50 dan 100 berfungsi untuk melihat pergerakan trend apakah sudah berubah arah atau belum. Biasanya perubahan arah trend akibat period 100 melintasi menyilang terhadap period 50.

Untuk MA dengan period 200 merupakan MA yang legendaris atau bisa dibilang MA yang merupakan benteng terakhir pergerakan trend. Jika MA 200 ini telah ditembus, besar kemungkinan trend akan berubah arah secara drastis.

Setting MACD




Keberadaan MACD dalam strategi ini merupakan referensi pergerakan trading. Bahkan bisa dibilang dengan indicator MACD ini dapat dipakai untuk melakukan Open Posisi BUY dan SELL. Dalam indikator MACD ini untuk mengukur harga apakah sudah jenuh pada harga tertinggi maupun harga terendah.

Jika harga telah jenuh pada titik terendah, anda dapat siap-siap melakukan open posisi BUY. Begitu juga sebaliknya ketika harga pada titik tertinggi, anda dapat siap untuk melakukan open posisi SELL. Beberapa setting MACD yang harus dilakukan antara lain :
Fast EMA = 4
Slow EMA = 9
MACD SMA = 1

Ketika anda melakukan setting dasar MACD diatas, yang terjadi akan tampil sebuh grafik dengan dibarengi BAR berdiri. Namun dalam hal ini kita hanya memerlukan grafik pergerakannya saja tanpa memerlukan BAR tersebut. Anda dapat menghilangkan BAR itu lewat TAB color dimana settingan MAIN untuk memberikan warna BAR dan settingan SIGNAL untuk warna grafiknya.

 
Untuk menghilangkan BAR tinggal anda berikan warna = None.

Setting RSI



Pada indikator RSI ( Relative Strength Index ) ini hanyalah tambahan untuk menangkap harga jenuh pada pergerakan grafik MACD. Kita hanya mengambil level yang ada pada settingan RSI ini untuk membuat batas jenuh / harga tertinggi dan terendah.


Anda dapat melihat level yang disetting dalam RSI mulai dari angka 10, 20, 50, 90 dan 100. Level –level ini merupakan semacam titik jenuh dimana titik tertinggi di wakili oleh level 100 dan titik terendah diwakili oleh level 0. Sedangkan level 50 merupakan titik tengah pergerakan trend yang terjadi.

Anda dapat menambah angka level-level ini dengan klik tombol ADD pada settingan RSI. Pada kolom level anda dapat mengisi level yang diinginkan tersebut. Kolom STYLE digunakan untuk memberikan warna dan ketebalan garis dari level-level tersebut nanti.

Teknik Scalping Pada Timeframe 1 dan 5 Menit dengan MA dan MACD

Setelah mengetahui settingan indikator yang digunakan untuk teknik scalping, sekarang anda telah siap melakukan trading scalping dengan teknik ini. Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum melakukan open posisi dalam trading scalping ini yakni melihat arah trend.

Cek posisi MA 50 dan MA 100 apakah telah melakukan penyilangan/cross. Jika MA 100 melakukan cross dengan MA 50 menuju ke atas berarti trend sedang naik. Sebaliknya ketika MA 100 melakukan cross dengan MA 50 menuju kebawah berarti trend sedang turun.


Anda dapat melihat gambar diatas bahwa MA 100 (garis kuning) telah melakukan cross dengan MA 50 (garis merah) menuju ke arah atas, yang berarti trend sedang UP atau naik. Terlihat pula pada kotak merah terjadinya cross tersebut dibarengi oleh garis MA200 (garis biru cerah) yang juga ikut naik, ini berarti trend masih tetap naik.

Untuk melakukan open posisi anda harus memperhatikan satu indikator lagi yaitu MACD yang terlihat pada area bawah. Ketika MA 50 dan MA100 telah melakukan cross ke atas, maka anda hanya boleh melakukan open posisi BUY.  
Terlihat juga pada gambar grafik MACD posisi yang diberikan tanda lingkaran kuning merupakan harga terendah saat itu. Ketika harga sudah pada posisi terendah pada MACD, anda dapat melakukan open posisi BUY. Untuk posisi TP jangan terlalu banyak karena ini teknik scalping, antara 5 sampai 10 pips sudah cukup.

Sebenarnya anda dapat juga melakukan posisi SELL ketika harga sudah pada harga tertinggi pada MACD. Namun resiko yang ditanggung lebih besar ketika ada moment pergerakan spreand yang melebar atau pergerakan Buyer besar yang masuk. Jika modal cukup besar untuk menahan floating sih tidak apa-apa, namun jika modal pas-pasan disarankan melakukan open posisi sesuai trend yang dijelaskan diatas.





Related Posts:

Teknik Trading dengan Indicator M-Candle

 

Halooo, Traders . . .

Kali ini kami akan sampaikan salah satu Teknik Trading dengan Indicator M-Candle yang sudah dibuktikan Kawan kami masih sangat ampuh untuk menghasilkan Profit konsisten. Awal mula kami mendapatkan teknik ini dengan tidak sengaja ketika kami berkunjung ke kawan lama kami.

Memang dahulu kala kami sempat melakukan trading bareng ketika masih mudah. Namun seiring waktu berjalan kami semua sudah berkeluarga dan kembali ke kampung halaman masing-masing. Ternyata tidak di sangka kawan kami yang satu ini masih juga aktif trading. 

langsung saja kami tanyakan apakah teknik trading yang engkau pakai saat ini kawan?. Karena saking senangnya kami berkunjung ke rumahnya, lalu kawan kami tadi langsung mengambil laptopnya untuk menunjukkan secara live trading yang sedang di jalaninya.

Disaat kami melihat laptop kawan kami tadi awalnya tidak tahu, karena ada bentuk candlestick namun berwarna warni. Langsung saja kami tanyakan itu candlestick atau apa kawan?? 

Kawan kami menjawab sembari ketawa, karena ternyata mata kami jeli itu sebuah tambahan indicator yang dinamakan M-Candle. Indikator ini sudah banyak beredar di internet, sehingga anda bisa mendownloadnya dengan mudah.

Ukuran indikator ini sangat kecil sekali sekitar 100KB saja dalam bentuk MQL4. Tampilan indikator M Candle ini seperti gambar di bawah ini.

Settingan pada indicator M Candle ini yang paling penting adalah pada Variable TFBar. setting TFBar ini berfungsi untuk membuat bentuk candle Harian(D1) dan Mingguan (W1). pada setting standarnya TFBar berupa angka 1440 yang berarti candle ini akan terbentuk dalam candle D1.

Arti angka 1440 itu di dapatkan dari jumlah menit dalam satu hari yaitu 60 menit x 24 jam = 1440 menit. Jika anda ingin membentuk candle dalam W1 maka tinggal dikalikan saja yaitu 60 menit x 24 jam x 7 hari = 10080.

settingan berikutnya yakni warna dari candle itu sendiri di wakilkan oleh ColorUp dan ColorDown. Untuk ColorUp digunakan untuk warna Candle bagi Buyer dan untuk ColorDown digunakan untuk warna candle Seller seperti pada gambar di bawah ini 

Terlihat pada gambar di atas settingan TFBar menandakan bentuk candle dalam 1 minggu atau W1. Sedangkan warna Gold menandakan candle untuk Buyer dan warna biru Tunguoise menandakan candle Seller.

Inti dari trading menggunakan indicator M Candle ini yaitu harus mengetahui hitungan dari bentuk candle itu sendiri apakah dalam candle Harian atau Mingguan. Jika kami menggunakan kedua bentuk candle harian dan mingguan agar mendapatkan analisa yang lebih optimal.

Baiklah sekarang akan kami tunjukkan cara menggunakan indicator m candle ini agar mendapatkan profit konsisten dari trading.

 

Terlihat pada gambar untuk bentuk candle Mingguan / W1 diberikan warna kuning/gold dan Biru muda. Sedangkan candle Harian / D1 diberikan warna abu-abu seperti yang di tunjukkan panah biru. 

Pada Gambar di atas yang diberikan kotak biru adalah area Supplay Demand. Ketika di area supplay demand pucuk anda lihat candle mingguan dari m candle apakah yang lebih panjang seller atau buyer. Pada contoh di atas yang lebih panjang adalah candle seller berwarna biru muda. 

Ini berarti anda bisa melakukan Open Posisi setelah candle Mingguan / W1 warna biru muda di atas itu habis, sehingga anda bisa open di garis kuning yang ada panahnya tersebut. Untuk Close posisi dapat dilakukan di area supplay demand di area bawah. Jika tampak pada gambar close posisi pada candle warna biru muda yang ketiga panjang di atas.

Untuk Trading dengan menggunakan m candle ini sendiri memang tergolong trading long time. namun profit yang di dapatkan bisa mencapai ribuan pip sekali open.

Sekarang Kita coba Untuk menggunakan indicator m candle bentuk Harian / D1 seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas kami menggunakan indicator m candle bentuk harian / D1 yang di tandai dengan warna abu-abu baik buyer maupun seller. Terlihat diatas area yang kami berikan bentuk kotak itu menunjukkan perbedaan antara buyer dan seller. 

Jika Bentuk Candle lebih besar seller maka anda lakukan Open Entri SELL setelah terjadi ReTest seperti yang kami berikan tulisan "Open Sell disini". Begitu juga sebaliknya jika area supplay demand yang kami tandai dengan bentuk kotak lebih panjang candle Buyer maka silakan anda ambil Open BUY setelah ReTest seperti tulisan "Open Buy disini".

Untuk batas close anda bisa membatasinya di area supplay demand seperti pada gambar di atas yang kami berikan tulisan "Close". 

Baiklah Trader sekian dulu penjelasan tentang teknik trading menggunakan indicator M Candle baik dalam TimeFrame Harian dan Mingguan.

Sebagai Uji Coba silakan anda lihat gambar pair GBPAUD dengan menggunakan indicator M Candle kami ambil gambar pada tanggagl 22 desember 2020.

 
Menurut Anda arah pergerakan untuk 1 atau 2 minggu kedapan apakah akan Naik ataukah Malah turun lebih bawah dari gambar di atas. Silakan anda analisa menurut indicator M Candle Mingguan di atas. Silakan berikan jawaban anda di kolom komentar.





Related Posts:

Teknik Trading Forex Big Player ( Trading Buyers vs Sellers )

 

Trading Big Player

Halo Traders, Kali ini Kami akan membahas Teknik Trading Forex Big Player. Salah satu teknik trading teknikal ini kami dapatkan di salah satu master trader kawakan yang telah Menghasilkan puluhan juta setiap bulannya

Ketika kami mengikuti setiap trading yang di lakukannya bahkan tidak ada satupun indikator maupun robot yang digunakan di chart tradingnya. Oleh karena itu kami penasaran dan menanyakannya secara detail apa teknik yang digunakan oleh trader tersebut.

Beliau menjelaskan bahwa teknik trading yang digunakan hanyalah melihat posisi candlestick yang ada saat ini. Kami mengira teknik trading yang dilakukannya termasuk teknik trading menggunakan price action. Namun ternyata tidak, beliau hanya mengandalkan news atau berita yang terjadi di ekonomi dunia. 

Kami mengira berarti beliau menggunakan teknik trading news yaaa . . ., ternyata kami salah lagi. Beliau mengatakan news/berita itu hanya sebagai referensi saja untuk memantau trading yang dilakukannya.

Baiklah langsung saja kami tunjukkan teknik trading yang dilakukan beliau . . ., dan ternyata teknik trading yang dilakukannya adalah teknik trading forex big player. Mungkin tidak asing lagi bahwa kita sebagai trader tentunya tidak boleh melawan trend yang terjadi sekarang. Pada dasarnya hampir sama dengan teknik beliau, namun ketika kita melihat trend maka secara otomatis kita harus belajar sampai dimana trend tersebut akan berhenti.

trading trend
 

Ada 3 hal yang perlu di perhatikan dalam menggunakan teknik trading beliau yaitu :

  1. Arah Trend
  2. Munculnya big player
  3. Ring Trading

Ketiga hal ini perlu di perhatikan untuk melakukan trading big player tersebut. untuk melakukan open posisi trading itu tergantung situasi dari masuknya big player. Disinilah kerumitan yang perlu di pikirkan untuk teknik trading big player ini.

 

  • ARAH TREND

Untuk arah trend ini tentu para trader sering sekali mendengarnya. Karena bagi trader receh atau kecil haruslah mengikuti peraturan dengan trading tidak melawan arah trend yang ada. Bagi trader yang memiliki jam terbang sudah banyak tentunya melawan trend ini sih sudah bisa dikecualikan.


  • BIG PLAYER

big player trading

Istilah Big Player ini di peruntukkan bagi trader yang memiliki dana yang sangat besar sekali dimana setiap dia open trading akan mempengaruhi arah pergerakan trend secara signifikan. sebutan big player ini sendiri bisa untuk seorang trader, maupun beberapa trader. Namun kebanyakan pemain big player ini biasanya sebuah instansi seperti Bank, Lembaga Keuangan, Lembaga Asuransi dan lainnya. Big player ini sendiri bahkan bisa melawan trend yang ada sekarang hanya untuk sekedar menarik profit atau entri open mereka.


  • RING 

Istilah ring ini mungkin sangat jarang di dengar bagi para trader, apalagi bagi trader pemula. Namun jika anda pernah mendengar istilah Supplay and Demand ya bisa dikatakan Ring itu sama seperti supplay and demand tersebut. Pada kenyataannya istilah Ring ini di pakai oleh Beliau untuk melakukan entri posisi tradingnya.

 
 
Namun pada kenyataannya teknik trading big player beliau ini Ring di artikan sebagai batas minimal untuk Close ketika open posisi. Lalu kapankah beliau melakukan open untuk entri ?? inilah caranya :

Melakukan teknik trading big player kita melihat trend yang lagi berjalan, kami ambil contoh misalkan trading di mata uang / pair GBPAUD. Pada gambar di bawah ini kita melihat pair GBPAUD di TimeFrame (TF) pada D1 / harian.
 
 
Setelah menandai garis RING atau supplay demand, selanjutnya anda buka di TimeFrame lebih kecil yakni time frame H4 seperti gambar di bawah ini.

 
Terlihat pada gambar pair  GBPAUD di atas di timeframe H4, posisi nomor 1 itu adalah posisi berada pada garis supplay and demand atau RING terhadap candle sebelah kiri (cek di D1). Ini berarti candlestick akan memantulkan dirinya ke bawah dahulu. Nah dari sini anda bisa melihat posisi di pucuk yg diwakili nomor 1 di TF H4 terlihat candlestick Seller lebih panjang daripada candlestick buyer. 
 
Dari sini bisa di simpulkan bahwa BIG SELLER sudah mulai MASUK. Hal ini di tandai dengan bentuk badan candle seller yg besar sekali pada nomor 1. semakin besar badannya semakin kuat Big Player masuk.

Untuk melakukan Open Entri dengan mengambil ReTest dari Big Player tersebut seperti pada gambar di bawah ini
 
 
Pada gambar di atas juga terlihat adanya candle DOJI yang menandakan perubahan trend. Digambar juga di jelaskan kapan anda harus entri open SELL yang di tunjukkan pada garis hijau di atas. Setelah melakukan Open Sell segera anda membuka Time Frame D1 lagi Untuk melihat supplay demand untuk memasang Batas PROFIT dari Open SELL tersebut.
 
Untuk Batas Stop Loss dapat anda letakkan di atas Garis supplay demand pada gambar di atas. Anda pun bisa mengkombinasikan teknik trading yang biasa anda lakukan dengan melakukan open close berulang kali. Namun anda juga dapat melakukan open posisi kemudian menambah open sell lagi sampai pada batas RING atau supplay demand pada H4 atau D1 seperti pada gambar di bawah ini
 
 
Untuk yang terakhir kali kami sampaikan bahwa teknik trading big player ini kuncinya yaitu MENCARI OPEN KETIKA BIG PLAYER SELLER ATAU BUYER SUDAH MULAI MASUK. begitu juga open posisi, anda pun harus melihat kapan harus keluar yaitu pada batas RING / supplay demand baik di H4 maupun D1.
 
Pada gambar di atas terlihat area RING / supplay demand paliing bawah pada timeframe D1. Jika anda melakukan open sejak di nomor 1 pada gambar di atas, maka wajib melakukan closing pada garing paling bawah pada timeframe D1 seperti gambar di atas.
 
Baiklah Traders sekian dulu wacana pembelajaran untuk trading forex dengan menggunakan metode big player, semoga bermanfaat.
 





Related Posts: