Teknik Trading dengan Indicator M-Candle

 

Halooo, Traders . . .

Kali ini kami akan sampaikan salah satu Teknik Trading dengan Indicator M-Candle yang sudah dibuktikan Kawan kami masih sangat ampuh untuk menghasilkan Profit konsisten. Awal mula kami mendapatkan teknik ini dengan tidak sengaja ketika kami berkunjung ke kawan lama kami.

Memang dahulu kala kami sempat melakukan trading bareng ketika masih mudah. Namun seiring waktu berjalan kami semua sudah berkeluarga dan kembali ke kampung halaman masing-masing. Ternyata tidak di sangka kawan kami yang satu ini masih juga aktif trading. 

langsung saja kami tanyakan apakah teknik trading yang engkau pakai saat ini kawan?. Karena saking senangnya kami berkunjung ke rumahnya, lalu kawan kami tadi langsung mengambil laptopnya untuk menunjukkan secara live trading yang sedang di jalaninya.

Disaat kami melihat laptop kawan kami tadi awalnya tidak tahu, karena ada bentuk candlestick namun berwarna warni. Langsung saja kami tanyakan itu candlestick atau apa kawan?? 

Kawan kami menjawab sembari ketawa, karena ternyata mata kami jeli itu sebuah tambahan indicator yang dinamakan M-Candle. Indikator ini sudah banyak beredar di internet, sehingga anda bisa mendownloadnya dengan mudah.

Ukuran indikator ini sangat kecil sekali sekitar 100KB saja dalam bentuk MQL4. Tampilan indikator M Candle ini seperti gambar di bawah ini.

Settingan pada indicator M Candle ini yang paling penting adalah pada Variable TFBar. setting TFBar ini berfungsi untuk membuat bentuk candle Harian(D1) dan Mingguan (W1). pada setting standarnya TFBar berupa angka 1440 yang berarti candle ini akan terbentuk dalam candle D1.

Arti angka 1440 itu di dapatkan dari jumlah menit dalam satu hari yaitu 60 menit x 24 jam = 1440 menit. Jika anda ingin membentuk candle dalam W1 maka tinggal dikalikan saja yaitu 60 menit x 24 jam x 7 hari = 10080.

settingan berikutnya yakni warna dari candle itu sendiri di wakilkan oleh ColorUp dan ColorDown. Untuk ColorUp digunakan untuk warna Candle bagi Buyer dan untuk ColorDown digunakan untuk warna candle Seller seperti pada gambar di bawah ini 

Terlihat pada gambar di atas settingan TFBar menandakan bentuk candle dalam 1 minggu atau W1. Sedangkan warna Gold menandakan candle untuk Buyer dan warna biru Tunguoise menandakan candle Seller.

Inti dari trading menggunakan indicator M Candle ini yaitu harus mengetahui hitungan dari bentuk candle itu sendiri apakah dalam candle Harian atau Mingguan. Jika kami menggunakan kedua bentuk candle harian dan mingguan agar mendapatkan analisa yang lebih optimal.

Baiklah sekarang akan kami tunjukkan cara menggunakan indicator m candle ini agar mendapatkan profit konsisten dari trading.

 

Terlihat pada gambar untuk bentuk candle Mingguan / W1 diberikan warna kuning/gold dan Biru muda. Sedangkan candle Harian / D1 diberikan warna abu-abu seperti yang di tunjukkan panah biru. 

Pada Gambar di atas yang diberikan kotak biru adalah area Supplay Demand. Ketika di area supplay demand pucuk anda lihat candle mingguan dari m candle apakah yang lebih panjang seller atau buyer. Pada contoh di atas yang lebih panjang adalah candle seller berwarna biru muda. 

Ini berarti anda bisa melakukan Open Posisi setelah candle Mingguan / W1 warna biru muda di atas itu habis, sehingga anda bisa open di garis kuning yang ada panahnya tersebut. Untuk Close posisi dapat dilakukan di area supplay demand di area bawah. Jika tampak pada gambar close posisi pada candle warna biru muda yang ketiga panjang di atas.

Untuk Trading dengan menggunakan m candle ini sendiri memang tergolong trading long time. namun profit yang di dapatkan bisa mencapai ribuan pip sekali open.

Sekarang Kita coba Untuk menggunakan indicator m candle bentuk Harian / D1 seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Pada gambar di atas kami menggunakan indicator m candle bentuk harian / D1 yang di tandai dengan warna abu-abu baik buyer maupun seller. Terlihat diatas area yang kami berikan bentuk kotak itu menunjukkan perbedaan antara buyer dan seller. 

Jika Bentuk Candle lebih besar seller maka anda lakukan Open Entri SELL setelah terjadi ReTest seperti yang kami berikan tulisan "Open Sell disini". Begitu juga sebaliknya jika area supplay demand yang kami tandai dengan bentuk kotak lebih panjang candle Buyer maka silakan anda ambil Open BUY setelah ReTest seperti tulisan "Open Buy disini".

Untuk batas close anda bisa membatasinya di area supplay demand seperti pada gambar di atas yang kami berikan tulisan "Close". 

Baiklah Trader sekian dulu penjelasan tentang teknik trading menggunakan indicator M Candle baik dalam TimeFrame Harian dan Mingguan.

Sebagai Uji Coba silakan anda lihat gambar pair GBPAUD dengan menggunakan indicator M Candle kami ambil gambar pada tanggagl 22 desember 2020.

 
Menurut Anda arah pergerakan untuk 1 atau 2 minggu kedapan apakah akan Naik ataukah Malah turun lebih bawah dari gambar di atas. Silakan anda analisa menurut indicator M Candle Mingguan di atas. Silakan berikan jawaban anda di kolom komentar.





Related Posts: