Scalping adalah sebuah teknik trading yang mengandalkan kecepatan Open
dan Close secara cepat berulang pada forex. Tujuan teknik scalping ini dengan
menginginkan profit kecil namun konsisten. Perolehan profit dalam teknik
scalping ini dapat diperoleh hanya dalam waktu singkat.
Teknik scalping ini dapat dilakukan di timeframe M1, M5 dan M15. Anda dapat
melakukan teknik scalping dengan menggunakan analisa sendiri maupun dengan
indicator yang mumpuni. Seiring dengan open posisi trader dalam teknik
scalping, seorang scalper dapat memperoleh keuntungan lebih besar dengan cara
memperbesar lot yang digunakan. Hal ini tentunya harus sejalan dengan modal yang dibutuhkan.
Pentingnya money management dalam teknik scalping sangat diperlukan bagi
para trader scalper. Teknik scalping ini sendiri dilakukan dengan buka-tutup
antara 10 sampai ratusan dalam sehari. Strategi scalping ini memerlukan fokus
yang tinggi, sehingga harus dilakukan pada jam kantor trading.
Ada banyak kombinasi indikator yang dapat dipakai dalam teknik scalping. Kebanyakan
para trader menggunakan salah satu indikator yang familiar yakni moving
average. Jika anda menggunakan teknik
scalping hendaknya mempersiapkan beberapa hal yaitu
- Koneksi internet harus cepat dan stabil, karena
teknik scalping memerlukan presisi dan eksekusi yang tinggi.
- Menggunakan broker yang memiliki spread yang
rendah. Biasanya broker sudah menyediakan untuk teknik scalping dengan
mengeluarkan sistem ECN.
- Lakukan trading terhadap Pair yang memiliki
votalitas tinggi seperti EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan AUD/USD.
- Lakukan trading pada timeframe M1, M5 dan M15
Teknik scalping dengan Moving
Average dan MACD
Dari sekian banyak strategi scalping yang beredar di internet, kami telah
melakukan trading scalping di forex yang terbukti akurat. Bahkan kami telah membuktikan
selama ini dengan memakai indikator Moving Average dan MACD yang tepat dapat
memperoleh profit yang konsisten.
Kami telah melakukan banyak trading dengan menggunakan kedua indikator
ini selama lebih dari setahun. Bahkan kami sudah mengajarkan kepada banyak
trader teknik ini dan komentar mereka sangat positif hasilnya.
Ada beberapa hal yang mungkin harus anda penuhi untuk menggunakan
strategi scalping ini. Money management dalam teknik scalping ini sangat
diperlukan. Ada juga yang lebih penting yakni strategi scalping harus seminimal
mungkin untuk menghindari News.
Setting Moving Average dan MACD
untuk teknik scalping
Untuk melakukan teknik ini anda dapat menggunakannya dalam timeframe M1
dan M5 bahkan M15. Strategi scalping ini dapat anda lakukan baik menggunakan
smartphone maupun PC / Laptop.
Ada beberapa hal yang perlu disettting untuk melakukan strategi scalping
dengan MA dan MACD ini.
Setting Moving Average
Moving Average atau biasa disebut MA dapat anda lakukan dengan melakukan
setting pada bagian period saja. Untuk
melakukan strategi scalping ini memerlukan 3 Moving Average dengan period 50,
100 dan 200. Ketiga period ini memiliki fungsi sendiri-sendiri sesuai dengan
settingan tersebut.
Untuk MA dengan period 50 dan 100 berfungsi untuk melihat pergerakan
trend apakah sudah berubah arah atau belum. Biasanya perubahan arah trend
akibat period 100 melintasi menyilang terhadap period 50.
Untuk MA dengan period 200 merupakan MA yang legendaris atau bisa
dibilang MA yang merupakan benteng terakhir pergerakan trend. Jika MA 200 ini
telah ditembus, besar kemungkinan trend akan berubah arah secara drastis.
Setting MACD
Keberadaan MACD dalam strategi ini merupakan referensi pergerakan
trading. Bahkan bisa dibilang dengan indicator MACD ini dapat dipakai untuk
melakukan Open Posisi BUY dan SELL. Dalam indikator MACD ini untuk mengukur
harga apakah sudah jenuh pada harga tertinggi maupun harga terendah.
Jika harga telah jenuh pada titik terendah, anda dapat siap-siap
melakukan open posisi BUY. Begitu juga sebaliknya ketika harga pada titik
tertinggi, anda dapat siap untuk melakukan open posisi SELL. Beberapa setting
MACD yang harus dilakukan antara lain :
Fast EMA = 4
Slow EMA = 9
MACD SMA = 1
Ketika anda melakukan setting dasar MACD diatas, yang terjadi akan tampil
sebuh grafik dengan dibarengi BAR berdiri. Namun dalam hal ini kita hanya
memerlukan grafik pergerakannya saja tanpa memerlukan BAR tersebut. Anda dapat
menghilangkan BAR itu lewat TAB color dimana settingan MAIN untuk memberikan
warna BAR dan settingan SIGNAL untuk warna grafiknya.
Untuk menghilangkan BAR tinggal anda berikan warna = None.
Setting RSI
Pada indikator RSI ( Relative Strength Index ) ini hanyalah tambahan
untuk menangkap harga jenuh pada pergerakan grafik MACD. Kita hanya mengambil
level yang ada pada settingan RSI ini untuk membuat batas jenuh / harga
tertinggi dan terendah.
Anda dapat melihat level yang disetting dalam RSI mulai dari angka 10,
20, 50, 90 dan 100. Level –level ini merupakan semacam titik jenuh dimana titik
tertinggi di wakili oleh level 100 dan titik terendah diwakili oleh level 0. Sedangkan
level 50 merupakan titik tengah pergerakan trend yang terjadi.
Anda dapat menambah angka level-level ini dengan klik tombol ADD pada
settingan RSI. Pada kolom level anda dapat mengisi level yang diinginkan
tersebut. Kolom STYLE digunakan untuk memberikan warna dan ketebalan garis dari
level-level tersebut nanti.
Teknik Scalping Pada Timeframe 1 dan 5 Menit dengan MA dan MACD
Setelah mengetahui settingan indikator yang digunakan untuk teknik
scalping, sekarang anda telah siap melakukan trading scalping dengan teknik
ini. Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum melakukan open posisi dalam
trading scalping ini yakni melihat arah trend.
Cek posisi MA 50 dan MA 100 apakah telah melakukan penyilangan/cross. Jika
MA 100 melakukan cross dengan MA 50 menuju ke atas berarti trend sedang naik. Sebaliknya
ketika MA 100 melakukan cross dengan MA 50 menuju kebawah berarti trend sedang
turun.
Anda dapat melihat gambar diatas bahwa MA 100 (garis kuning) telah melakukan cross
dengan MA 50 (garis merah) menuju ke arah atas, yang berarti trend sedang UP atau naik. Terlihat
pula pada kotak merah terjadinya cross tersebut dibarengi oleh garis MA200 (garis biru cerah) yang
juga ikut naik, ini berarti trend masih tetap naik.
Untuk melakukan open posisi anda harus memperhatikan satu indikator lagi
yaitu MACD yang terlihat pada area bawah. Ketika MA 50 dan MA100 telah melakukan cross ke atas, maka anda hanya boleh
melakukan open posisi BUY.
Terlihat juga pada gambar grafik MACD posisi yang diberikan tanda
lingkaran kuning merupakan harga terendah saat itu. Ketika harga sudah pada
posisi terendah pada MACD, anda dapat melakukan open posisi BUY. Untuk posisi TP jangan
terlalu banyak karena ini teknik scalping, antara 5 sampai 10 pips sudah cukup.
Sebenarnya anda dapat juga melakukan posisi SELL ketika harga sudah pada
harga tertinggi pada MACD. Namun resiko yang ditanggung lebih besar ketika ada
moment pergerakan spreand yang melebar atau pergerakan Buyer besar yang masuk. Jika
modal cukup besar untuk menahan floating sih tidak apa-apa, namun jika modal
pas-pasan disarankan melakukan open posisi sesuai trend yang dijelaskan diatas.
Related Posts: